Pembalasan Dendam yang Sempurna dalam Karya Sastra Inggris Klasik
Penulis :
Emily Bronte
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun
Terbit : 2011 (cetakan pertama)
Kota
Terbit : Jakarta
Tebal :
488 halaman
Wuthering Heights, nama sebuah kediaman
yang menjadi saksi segala kisah yang mungkin terjadi. Berada di ketinggian yang
setiap saat harus siap menghadapi badai, Wuthering Heights menjadi saksi
persaingan, kesenangan yang liar, serta kekejaman sebuah balas dendam.
Heatcliff
kecil mulai tinggal di tempat itu setelah dipungut oleh Mr. Earnshaw di
Liverpool. Heatcliff yang berkulit gelap dan mirip bocah gipsy tidak disukai
oleh Mrs. Earnshaw dan Hindley, putra sulung dari keluarga tersebut. Meskipun begitu,
Heatcliff sangat disayangi oleh Mr. Earnshaw dan segera diangkat sebagai anak.
Heatcliff, anak yang pendiam itu menjadi anak kesayangan Mr.Earnshaw terlebih
setelah Mrs. Earnshaw meninggal dunia. Sementara Hindley bertambah kebenciannya
karena diperlakukan tidak adil. Untuk menghindari pertengkaran dengan Heatcliff
serta memperbaiki perilakunya, Hindley dikirim keluar untuk bersekolah.
Hindley
baru pulang ketika Mr. Earnshaw meninggal. Kepulangannya membawa kehebohan
tersendiri karena ia membawa seorang wanita yang disebutnya sebagai istrinya.
Mulai saat itulah kehidupan Heatcliff berubah. Hindley kini bebas membalaskan
dendamnya pada Heatcliff dengan sering berlaku tidak adil padanya dan Catherine
(Cathy) adiknya yang akrab dengan Heatcliff. Lebih parah lagi, Hindley
memperlakukan Heatcliff layaknya pembantu. Cathy sendiri tumbuh liar karena
tidak mendapatkan perhatian dari kakaknya.
Suatu
malam, karena sebuah kecelakaan kecil, Heatcliff pulang tanpa Cathy. Selama
lima minggu sejak kecelakaan itu, Cathy dirawat di Thrushcross Grange, kediaman
keluarga Linton. Di sana ia dididik menjadi wanita yang sesungguhnya. Ketika
pada akhirnya ia pulang ke Wuthering Heights, tidak nampak lagi kesan bocah
liar yang dulu sering membuat Hindley harus menghukumnya. Sementara perubahan
Cathy disambut dengan riang oleh Hindley, tidak begitu halnya dengan Heatcliff.
Dengan maksud untuk mempermalukan Heatcliff, Hindley menyuruh Cathy untuk
menemuinya di dapur. Heatcliff yang tidak terurus, yang berhari-hari tidak
mandi, serta berpenampilan sangat buruk seperti pembantu merasa dipermalukan.
Selain itu, ia merasa teman baiknya sekaligus orang yang dicintainya yaitu
Cathy telah dirampas dari hidupnya. Begitulah Heatcliff pergi dari Wuthering
Heights dengan dendam dan berharap suatu saat nanti kembali menjadi pria yang
kaya dan membalaskan dendamnya.
Sejak
awal kepulangan Heatcliff ke Wuthering Heigts, ia telah menyusun rencana
pembalasan dendam. Yang pertama adalah menghancurkan Hindley Earnshaw dengan
cara membuat anaknya, Hareton Earnshaw, patuh padanya. Cara itu berhasil karena
pada saat itu Hindley sedang dalam kondisi yang tidak baik setelah ditinggal
mati istrinya. Emosinya sering tidak terkontrol dan selalu dilampiaskan pada
Hareton. Melihat kebaikan Heatcliff, Hareton menjadi menurut serta
menganggapnya sebagai teman yang menyenangkan.
Pembalasan
dendamnya yang kedua adalah dengan menghancurkan keluarga Linton. Ketika itu,
Cathy telah menikah dengan Edgar Linton. Dengan cara membuat Isabella, adik
Linton, jatuh hati padanya, Heatcliff mulai menghancurkan keluarga itu
perlahan. Heatcliff kemudian menghilang dengan membawa pergi Isabella.
Sementara Cathy akhirnya meninggal setelah melahirkan anak perempuannya yang
juga bernama Catherine.
Heatcliff
kembali beberapa tahun kemudian bersama Linton, anaknya. Sedangkan Isabella
juga telah meninggal. Pembalasan dendamnya dilanjutkan, kini dengan
memanfaatnya Linton. Heatcliff yang telah mengambil alih Wuthering Heights,
dengan liciknya membuat Cathy kecil jatuh hati kepada saudaranya sendiri yaitu
Linton. Dengan segala cara, Heatcliff mampu menjerat Cathy hingga membuat Edgar
Linton sakit dan akhirnya meninggal dengan merana. Untuk mencapai tujuannya,
Cathy dinikahkan dengan Linton. Disebabkan oleh penyakit yang tak kunjung sembuh,
Linton akhirnya meninggal. Secara otomatis, semua harta keluarga Linton jatuh
ke tangannya. Wuthering Heights milik keluarga Earnshaw serta Thrushcross
Grange milik keluarga Linton resmi menjadi miliknya. Begitulah cara Heatcliff
membalas dendam.
Sampai
masa tuanya, Heatcliff tetap mencintai Catherine, wanita yang tidak dapat
dimilikinya hingga akhir hayatnya.
1 komentar:
ribet ya ceritanya
Posting Komentar