Senin, 25 Maret 2013

SINOPSIS FIREFLY LANE


Judul               : Firefly Lane
Penulis             : Kristin Hannah
Penerbit           : Gagas Media (Hak Terjemahan)
Tahun Terbit    : 2011 (cetakan pertama)
Kota Terbit      : Jakarta
Tebal               : 627 halaman

             Ini adalah sebuah kisah persahabatan yang mengharukan antara Kate Mularkey dan Tully Hart. Dua orang yang memiliki sifat yang berbeda namun disatukan oleh sebuah kata yang sangat sakti yaitu persahabatan. Kate Mularkey adalah orang yang biasa saja, pendiam, dan tentu saja bukan tipe anak yang dapat masuk dalam lingkungan anak-anak populer. Berbeda dari Kate, Tully Hart adalah orang yang cerdas, ambisius. Dia adalah tipe yang akan selalu dicemburui para wanita.
            Persahabatan mereka dimulai di suatu malam. Ketika itu Tully baru saja pindah beberapa hari yang lalu dan malam itu ia baru saja berpesta bersama anak-anak populer. Pesta itu berjalan tidak sesuai harapan Tully karena di sanalah keperawanannya dicerabut. Pulang dengan kesedihan yang menyakitkan, ia tahu ia tak dapat berharap banyak pada ibunya. Dalam kesedihan itulah ia bertemu dengan Kate yang juga merupakan tetangganya. Dari situlah kisah persahabatan mereka dimulai.
            Kehidupan remaja mereka menyenangkan, terutama bagi Kate. Ia bersyukur memiliki teman yang sangat menyenangkan seperti Tully. Tully mengajarinya mimpi-mimpi indah yang bahkan selama ini tak berani ia impikan, bukan karena ia bodoh tapi lebih kepada sifatnya yang sedikit penakut. Mereka saling mengisi kekurangan masing-masing. Ia seperti pengingat bagi Tully yang sembrono dan Tully telah menularkan keberanian padanya.
            Hari itu, ujian pertama dari persahabatn mereka datang. Ibu Tully dipenjara sehingga mau tak mau Tully harus tinggal bersama neneknya lagi. Hal itu berarti perpisahan bagi mereka berdua. Mereka berpisah dengan janji akan sering-sering berkirim surat satu sama lain. Begitulah mereka mempertahankan persahabatan mereka, meskipun intensitas berkirim surat semakin jarang, namun mereka tetap menjaga persahabatan itu. Beberapa tahun setelahnya, nenek Tully meninggal. Pada saat itu Tully belum dianggap dewasa sehingga harus tinggal di panti sosial karena satu-satunya keluarga yang masih ada yaitu ibunya juga tidak diketahui dimana keberadaannya.
            Tully yang nekat akhirnya kabur dari panti sosial tersebut. Tujuannya hanya satu, yaitu rumah sahabatnya, Kate. Di sana ia diterima dengan sangat ramah. Demi mengetahui keadaan Tully, keluarga itu pun mengadopsi Tully menjadi anak mereka. Dua sahabat itu merayakannya dengan sangat gembira, kini mereka adalah keluarga.
            Kebersamaan mereka terus berlangsung dengan masuk di universitas dan jurusan yang sama. Setelah lulus, mereka juga bekerja di tempat yang sama. Karir mereka cemerlang, terutama Tully, sedangkan Kate memilih untuk menikah. Sementara Tully menjadi presenter yang ternama, Kate bahagia dengan mengurus rumah tangganya.
            Semua cobaan dalam persahabatan mereka telah mereka atasi. Kesalahpahaman, kecemburuan, perselisihan, semuanya mereka lewati walaupun dengan susah payah. Satu hal yang tidak mereka sadari yang akan memisahkan mereka, yaitu kematian. Kate telah divonis mengidap kanker payudara stadium akhir. Berpuluh-puluh tahun mereka mempertahankan persahabatan dengan rintangan yang tak mudah, mereka selalu mampu melewatinya. Kini dengan penyakit itu, untuk pertama kalinya Kate maupun Tully tak mampu berbuat apa-apa selain berdoa dan mengisi hari-hari mereka dengan kebahagiaan.



0 komentar:

Posting Komentar