Berayun melewati undakan bukit,
memanggul derita pada punggung ringkihnya
Perempuan itu perempuan yang berlenterakan kunang-kunang
Berlomba mendahului senja
Namun selalu saja senja mengalahkannya
Perempuan itu perempuan berlenterakan kunang-kunang
Kini berlomba dengan bintang-bintang
menyeret langkah mengejar malam
menajamkan mata mencari dalam kelam
Perempuan itu bukan siapa-siapa
Hanya sekali kulihat ketika malam,
dan omongan dari teman-teman
Perempuan itu bukan siapa-siapa
: hanya perempuan yang berlenterakan kunang-kunang
Yogyakarta, 3 november 2011
0 komentar:
Posting Komentar